2. Melanjutkan penyusunan form RUK untuk pelaku utama perikanan
Kamis, 21 Maret 2013
Kamis, 14 Maret 2013
Jumat, 08 Maret 2013
Masalah-masalah:
1. Papan nama di kolam baru hilang diambil orang,
2. Cari ngisi kolam yang baru
Pemecahan:
1. Papan nama siap diganti,
2. Kolam yang baru diupayakan tahun, depan, untuk tahun ini belum siap.
Kamis, 07 Maret 2013
Senin, 04 Maret 2013
Perjuangan Sugiyatmo,SP dimulai dari tenaga Honorer di Provinsi Jawa Tengah, dan pada Maret 1986 diangkat sebagai CPNS di Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 1991 setelah sekian lama di Jawa Tengah, Sudiyatmo dipindah ke Provinsi DIY tepatnya di Kabupaten Bantul. Mulai 1 Juni 2011 oleh Bupati Bantul diangkat sebagai Penyuluh Perikanan Madya Kabupaten Bantul dengan wilayah kerja Kecamatan Pandak.
Beberapa prestasi binaan Sugiyatmo, SP dimulai dari kelompok Mina Karya, yang mengusahakan Pembibitan. Dikelompok itu diajarkan berbagai teknik konstruksi kolam, pemilihan induk matang, teknik pemijahan, sortasi benih, dan pendederan. Mina Karya akhirnya memperoleh juara harapan III tingkat nasional. Usaha yang gigih dan semangat pantang menyerah selalu menginspirasi Sugiyatmo,SP untuk tetap berkreasi terutama sejak tahun 2006 dimana gempa bumi dasyat melanda Kabupaten Bantul. Sejak saat itu banyak usaha perikanan yang gulungtikar, namun dengan motivasi tinggi Pokdakan-Pokdakan ini berhasil dibangkitkan kembali. Dengan menggunakan tenda-tenda bekas mereka membuat kolam budidaya, bahkan di bekas rumahnya tidak segera dibangun tetapi untuk memelihara ikan. Akhirnya perkembangan perikanan khususnya di Kecamatan Pandak pelan-pelan mulai maju lagi. Tahun 2007 salah satu anggota binaan Sugiyatmo,SP maju dalam lomba tingkat nasional untuk kategori ikan hias dan berhasil menjadi Juara II Tingkat Nasional. Kemudian karena bagusnya pokdakan , baik dari sisi budidaya, olahan dan pemasaran, Desa Gilangrejo juga ditetapkan sebagai desa wisata, dengan banyak mendapat kunjungan baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara.
Begitu banyak cerita sukses dibalik keberhasilan Sugiyatmo,SP untuk menjadi Teladan Nasional, namun bukan berarti tidak ada hambatan dalam pekerjaan. Tetapi beliau dengan gigih menjadikan hambatan sebagai batu ujian untuk menjadi lebih baik. Sebuah nasihat mengatakan : Tidak ada yang tidak mungkin, Cuma belum saja.(yz_kp)
Sumber : http://bkpp.jogjaprov.go.id/content/read/157/Sugiyatmo,SP-Penyuluh-Perikanan-Teladan-Nasional
2. Membuat form Rencana Usaha Kelompok
3. Membuat form indentifikasi potensi wilayah
Minggu, 03 Maret 2013
Berawal dari sebuah pertanyaan dari salah satu pelaku utama “apakah haruan bisa dibudidaya?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya mencoba menelusuri lorong-lorong dunia maya. Alhamdulillah, informasi terkait hal tersebut berhasil saya dapatkan. Sehingga tidaklah berat untuk menjawab “bisa”.
Sebagai konsekuensinya, saya harus berkeras untuk bisa lebih yakin bahwa haruan benar-benar bisa dibudidaya. Dengan filosofi “pengalaman adalah guru yang paling baik”, saya mencoba untuk membudidayakannya walaupun dalam skala kecil.
Hari demi hari, menelusuri rawa-rawa, alhamdullah ada informasi dari saudara saya bahwa di sungai itu ada “beyong”, istilah jawa untuk anakan haruan. Dengan membawa serok bergegas menuju TKP. Alhamdulillah kurang lebih 50 ekor anakan haruan dengan ukuran panjang kurang lebih 1 cm berhasil saya angkat, dan inilah yang saya jadikan benih.
Pertama kali yang ingin pelajari adalah perilaku haruan. Untuk sejumlah 50 ekor ukuran 1 cm saya gunakan wadah berupa akuarium ukuran 60x40x30 cm. Akuarium saya letakkan dekat lalu lalang orang (untuk mengetahui mentalitas haruan). Pakan berupa pakan alami, yaitu daphnia dan cacing sutera. Setelah seminggu tidak ada yang mati, ukuran telah menjadi kurang lebih 2 cm.
Sementara sekian dulu, lain kali disambung lagi.
Jumat, 01 Maret 2013
1. Kunjungan ke pokdakan danum mulyo
Acara pertemuan ditunda tgl. 8 Maret, karena ketua ada kegiatan lain.
2. Konsultasi pembuatan poster ke KPPKP
Draf masih dipelajari.
3. Mengumpulkan bahan-bahan terkait dengan materi penyuluhan.