Kamis, 21 Maret 2013

Kegiatan hari ini

1. Mempelajari Pedoman Teknis Penyelenggaraan Gerakan Nasional Masyarakat Peduli Industrialisasi Kelautan dan Perikanan (GEMPITA) Tahun 2013
2. Melanjutkan penyusunan form RUK untuk pelaku utama perikanan
lebih lanjut >>

Kamis, 14 Maret 2013

Kegiatan Hari Ini

1. Membuat form kriteria penilaian pokan di excel,
2. Memodifikasi form RUK
lebih lanjut >>

Jumat, 08 Maret 2013

Kegiatan Hari Ini

Kunjungan pertemuan rutin ke kelompok Danum Mulyo
Masalah-masalah:
1. Papan nama di kolam baru hilang diambil orang,
2. Cari ngisi kolam yang baru
Pemecahan:
1. Papan nama siap diganti,
2. Kolam yang baru diupayakan tahun, depan, untuk tahun ini belum siap.
lebih lanjut >>

Kamis, 07 Maret 2013

Hai Penyuluh, Tunjukkan Kinerjamu!

Sebagai insan penyuluhan, tahukah kita, kenapa kita masih berada pada posisi yang lemah? Salah satu jawaban yang sangat mungkin adalah karena kita belum mampu menjawab pertanyaan “apa sih yang dihasilkan dengan adanya penyuluhan?”. Kalau toh kita mampu menjawab, mungkin jawaban kita masih bersifat abstrak, kualitatif, dan bersayap, sehingga mengesankan bahwa kita belum memahami tugas pokok dan fungsi penyuluhan. Untuk itu, perlu adanya “komitmen bersama” tentang “apa yang dapat dijadikan sebagai indikator yang dapat menunjukkan kinerja penyuluhan”. Indikator yang dipilih haruslah dapat diukur dan bersifat kuantitatif. Selain itu, juga perlu memperhatikan tingkat keabsahan menurut ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, yang dimaksud penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang selanjutnya disebut penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Berdasar pada pengertian penyuluhan tersebut, maka secara gramatikal, dapat ditafsirkan bahwa domain tugas pokok dan fungsi penyuluhan adalah memumbuhkembangkan organisasi. Menelusuran lebih lanjut, adakah ketentuan peraturan perundang-undangan yang relevan mengatur tentang penumbuhan dan pengembangan organisasi pelaku utama serta pelaku usaha?
Tanpa membedakan pengertian apa itu organisasi, lembaga, atau kelompok, bersyukurlah, untuk penyuluhan perikanan telah diundangkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.14/MEN/2012 tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan Pengembangan Pelaku Utama Perinan. Terkait dengan pokok bahasan kita kali ini, hal yang paling esensial dari keputusan tersebut adalah penilaian kelas kemampuan kelompok. Jika kita perhatikan lebih lanjut pada blanko penilaian, kriteria-kriteria penilaian yang disusun menunjukkan faktor-faktor perilaku yang akan dinilai dengan memberikan skor/angka. Pada akhirnya total skor akan menunjukkan tingkat kelas kemampuannya. Dan ini bersifat dinamis, bisa naik bisa turun. Inilah sebenarnya yang kita cari.
Oleh karena itu, dengan asumsi bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat kelas kemampuan kelompok dengan tingkat produktifitas, pendapatan dan kesejahteraan anggotanya, sepakatkah kita bahwa bertambah atau berkurangnya kelompok, bertambah atau berkurangnya anggota kelompok, dan/atau naik atau turunnya kelas kemampuan kelompok merupakan indakator kinerja penyuluhan? Ingat, kita mencari indikator yang bisa diukur dan syah menurut ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Jika kita tidak sepakat, atau tidak ada pilihan lain, apakah kita tetap biarkan opini yang menyatakan bahwa penyuluh hanya makan gaji buta?! Maaf, bukan hanya penyuluh, tapi semua insan penyuluhan. Tentu tidak bukan …??? Jika kita sepakat, maka dapat disimpulkan bahwa keadaan kelompok (jumlah kelompok, kelas kemampuan, jumlah anggota) merupakan indikator kinerja penyuluhan.



lebih lanjut >>

Senin, 04 Maret 2013

Sugiyatmo,SP Penyuluh Perikanan Teladan Nasional

Jogja, 16 Desember 2011. Penyuluh Perikanan yang mewakili D.I. Yogyakarta memperoleh juara satu di tingkat nasional sebagaimana diumumkan dalam pertemuan tanggal 11-14 Desember 2011, dalam rangka Penyerahan ADI BAKTI MINA BAHARI Tingkat Nasional Tahun 2011 di Pekan Baru Provinsi RIAU.
Perjuangan Sugiyatmo,SP dimulai dari tenaga Honorer di Provinsi Jawa Tengah, dan pada Maret 1986 diangkat sebagai CPNS di Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 1991 setelah sekian lama di Jawa Tengah, Sudiyatmo dipindah ke Provinsi DIY tepatnya di Kabupaten Bantul. Mulai 1 Juni 2011 oleh Bupati Bantul diangkat sebagai Penyuluh Perikanan Madya Kabupaten Bantul dengan wilayah kerja Kecamatan Pandak.
Beberapa prestasi binaan Sugiyatmo, SP dimulai dari kelompok Mina Karya, yang mengusahakan Pembibitan. Dikelompok itu diajarkan berbagai teknik konstruksi kolam, pemilihan induk matang, teknik pemijahan, sortasi benih, dan pendederan. Mina Karya akhirnya memperoleh juara harapan III tingkat nasional. Usaha yang gigih dan semangat pantang menyerah selalu menginspirasi Sugiyatmo,SP untuk tetap berkreasi terutama sejak tahun 2006 dimana gempa bumi dasyat melanda Kabupaten Bantul. Sejak saat itu banyak usaha perikanan yang gulungtikar, namun dengan motivasi tinggi Pokdakan-Pokdakan ini berhasil dibangkitkan kembali. Dengan menggunakan tenda-tenda bekas mereka membuat kolam budidaya, bahkan di bekas rumahnya tidak segera dibangun tetapi untuk memelihara ikan. Akhirnya perkembangan perikanan khususnya di Kecamatan Pandak pelan-pelan mulai maju lagi. Tahun 2007 salah satu anggota binaan Sugiyatmo,SP maju dalam lomba tingkat nasional untuk kategori ikan hias dan berhasil menjadi Juara II Tingkat Nasional. Kemudian karena bagusnya pokdakan , baik dari sisi budidaya, olahan dan pemasaran, Desa Gilangrejo juga ditetapkan sebagai desa wisata, dengan banyak mendapat kunjungan baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara.
Begitu banyak cerita sukses dibalik keberhasilan Sugiyatmo,SP untuk menjadi Teladan Nasional, namun bukan berarti tidak ada hambatan dalam pekerjaan. Tetapi beliau dengan gigih menjadikan hambatan sebagai batu ujian untuk menjadi lebih baik. Sebuah nasihat mengatakan : Tidak ada yang tidak mungkin, Cuma belum saja.(yz_kp)
Sumber : http://bkpp.jogjaprov.go.id/content/read/157/Sugiyatmo,SP-Penyuluh-Perikanan-Teladan-Nasional



lebih lanjut >>

Kegiatan Hari Ini

1. Membuat form rekapitulasi data kelembagaan pelaku utama perikanan
2. Membuat form Rencana Usaha Kelompok
3. Membuat form indentifikasi potensi wilayah
lebih lanjut >>

Minggu, 03 Maret 2013

Belajar Budidaya Haruan/Gabus/Behau

Berawal dari sebuah pertanyaan dari salah satu pelaku utama “apakah haruan bisa dibudidaya?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya mencoba menelusuri lorong-lorong dunia maya. Alhamdulillah, informasi terkait hal tersebut berhasil saya dapatkan. Sehingga tidaklah berat untuk menjawab “bisa”.

Sebagai konsekuensinya, saya harus berkeras untuk bisa lebih yakin bahwa haruan benar-benar bisa dibudidaya. Dengan filosofi “pengalaman adalah guru yang paling baik”, saya mencoba untuk membudidayakannya walaupun dalam skala kecil.

Hari demi hari, menelusuri rawa-rawa, alhamdullah ada informasi dari saudara saya bahwa di sungai itu ada “beyong”, istilah jawa untuk anakan haruan. Dengan membawa serok bergegas menuju TKP. Alhamdulillah kurang lebih 50 ekor anakan haruan dengan ukuran panjang kurang lebih 1 cm berhasil saya angkat, dan inilah yang saya jadikan benih.

Pertama kali yang ingin pelajari adalah perilaku haruan. Untuk sejumlah 50 ekor ukuran 1 cm saya gunakan wadah berupa akuarium ukuran 60x40x30 cm. Akuarium saya letakkan dekat lalu lalang orang (untuk mengetahui mentalitas haruan). Pakan berupa pakan alami, yaitu daphnia dan cacing sutera. Setelah seminggu tidak ada yang mati, ukuran telah menjadi kurang lebih 2 cm.

Sementara sekian dulu, lain kali disambung lagi.

lebih lanjut >>

Jumat, 01 Maret 2013

Kegiatan Hari ini

1. Kunjungan ke pokdakan danum mulyo

Acara pertemuan ditunda tgl. 8 Maret, karena ketua ada kegiatan lain.

2. Konsultasi pembuatan poster ke KPPKP

Draf masih dipelajari.

3. Mengumpulkan bahan-bahan terkait dengan materi penyuluhan.

lebih lanjut >>