Berawal dari sebuah pertanyaan dari salah satu pelaku utama “apakah haruan bisa dibudidaya?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya mencoba menelusuri lorong-lorong dunia maya. Alhamdulillah, informasi terkait hal tersebut berhasil saya dapatkan. Sehingga tidaklah berat untuk menjawab “bisa”.
Sebagai konsekuensinya, saya harus berkeras untuk bisa lebih yakin bahwa haruan benar-benar bisa dibudidaya. Dengan filosofi “pengalaman adalah guru yang paling baik”, saya mencoba untuk membudidayakannya walaupun dalam skala kecil.
Hari demi hari, menelusuri rawa-rawa, alhamdullah ada informasi dari saudara saya bahwa di sungai itu ada “beyong”, istilah jawa untuk anakan haruan. Dengan membawa serok bergegas menuju TKP. Alhamdulillah kurang lebih 50 ekor anakan haruan dengan ukuran panjang kurang lebih 1 cm berhasil saya angkat, dan inilah yang saya jadikan benih.
Pertama kali yang ingin pelajari adalah perilaku haruan. Untuk sejumlah 50 ekor ukuran 1 cm saya gunakan wadah berupa akuarium ukuran 60x40x30 cm. Akuarium saya letakkan dekat lalu lalang orang (untuk mengetahui mentalitas haruan). Pakan berupa pakan alami, yaitu daphnia dan cacing sutera. Setelah seminggu tidak ada yang mati, ukuran telah menjadi kurang lebih 2 cm.
Sementara sekian dulu, lain kali disambung lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar